Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Banceuy, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 2.000 butir pil Dextro yang dilakukan seorang pembesuk, LEK (23), Rabu (21/10).
Modus yang dilakukan LEK, yaitu menyembunyikan pil Dextro tersebut di bagian celana dalamnya. Saat penggeledahan dilakukan, kepada petugas LEK mengaku sedang
haid dan enggan celana dalamnya diperiksa.
Atas dasar itulah petugas langsung mencurigai gelagat wanita yang rutin menjenguk 2 kali seminggu ini, dengan membawa anak berusia 4 tahun. Terlebih sebelumnya petugas pun curiga karena setiap narapidana (napi) yang dijenguk LEK, seringkali terlihat mabuk di sel tahanan.
Keterangan yang berhasil dihimpun "GM" menyebutkan, kasus penyelundupan pil tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Awalnya petugas mencurigai seorang napi, Edi Paryanto (43) yang kerap terlihat mabuk di dalam sel Blok B kamar 10. Namun setelah dicek, petugas tidak menemukan apa pun yang dapat menyebabkan napi tersebut mabuk.
Selanjutnya penemuan itu dilaporkan petugas kepala kesatuan keamanan Lapas Banceuy. Akhirnya, LEK dicurigai sebagai orang yang kerap memberikan doping kepada napi, yang tidak lain suaminya sendiri.
"Nama LEK tercatat sebagai penjenguk yang paling sering datang ke lapas ini untuk menemui Edi. Karena dia merupakan orang terdekat yang selalu berhubungan dengan Edi, akhirnya kami mencurigainya dan menjadikannya sebagai target operasi (TO)," kata Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP) Banceuy, Unggul Widio Saputro kepada wartawan.
Saat LEK datang untuk besuk lagi, lanjut Unggul, awalnya dia diperlakukan sama seperti penjenguk lainnya. "Seperti biasa dia datang, kami minta mengisi daftar buku tamu dan menyerahkan KTP. Selanjutnya kami membawa dia ke ruang pemeriksaan untuk digeledah," terangnya.
Aksi penyelundupan mulai tercium, ketika tiba-tiba LEK menolak celana dalamnya diperiksa. Kontan, kejadian itu semakin membuat petugas curiga. Setelah dilakukan pemeriksaan paksa, seorang petugas lapas, Sarinah, menemukan bungkusan pil yang diselipkan di celana dalamnya. "Saya langsung melaporkan penemuan tersebut kepada kalapas," ujar Sarinah.
Sudah 2 kali
Dalam pemeriksaan, LEK mengaku, telah menyelundupkan barang yang sama sebanyak 2 kali. Pertama ia menyelundupkan 20 butir pil Dextro dan diterima sang suami. "Sudah dua kali saya nyelundupin pil itu (Dextro, red) dan pil yang saya bawa ini pesanan suami," akunya.
Menurut LEK, pil tersebut dibelinya di sebuah apotek di kawasan Rancaekek dengan harga Rp 75 ribu/2.000 butir. Sebelumnya ditempat yang sama, ia membeli 20 butir seharga Rp 10 ribu.
"Sekarang ini saya beli dengan jumlah yang banyak, karena dipesan oleh suami. Katanya ia akan menjualnya di dalam sel dengan harga Rp 40 ribu/10 butir," tuturnya. Namun LEK enggan menyebutkan nama apotek yang telah menjual 2.000 butir pil tersebut.
Ditegaskan Unggul, LEK akan diserahkan kepada petugas Satuan Narkotika Polwiltabes Bandung. "Seperti pada kasus penyelundupan yang sebelumnya terjadi, kami akan menyerahkan pelaku kepada Polwiltabes Bandung untuk ditindaklanjuti," tegasnya.
2 comments:
wkwkwkwk .... parah
http://lumerkoz.edu Gloomy tales [url="http://www.sqlprof.com/members/Buy-Lamictal.aspx"]lamictal[/url] perusal [url="http://riderx.info/members/Buy-Celebrex-Online.aspx"]celebrex side effects[/url] shock [url="http://www.lovespeaks.org/profiles/blogs/buy-enalapril"]enalapril side effects[/url] testicular [url="http://soundcloud.com/arimidex"]arimidex[/url] donegall taoist [url="http://www.lovespeaks.org/profiles/blogs/buy-elavil"]elavil side effects[/url] minimally jenningssnet
Post a Comment